Ukir Prestasi di Tengah Pandemi, Mahasiswa Unair Inovasikan Snackbar Porang untuk Atasi DM Tipe 2

FKM NEWS – Di tengah padatnya kegiatan kuliah online di masa pandemi Covid 19, tidak menyurutkan semangat dan tekad tiga mahasiswa asal Universitas Airlangga untuk berprestasi. Ialah Elsa Pebrianti, Vina Himmatus Sholikhah, dan Diyah Ayu Mubarokah, mahasiswa asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Sains Tekonologi (FST) yang berhasil menyabet peringkat 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional.

Kegiatan lomba ini digagas oleh Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis (IMATELKI) Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Jawa Timur. Lomba ini diadakan mulai 24 November 2020 hingga 8 Januari 2021, lalu. Selain KTI, juga diadakan lomba esai dan poster yang ketiganya sama-sama mengusung tema “Inovasi Generasi Muda demi Merealisasikan Kehidupan Makmur dalam Mengembangkan Kualitas Kesehatan sebagai Tujuan dari SDGs Tahun 2030”.

“Tim kami terdiri dari dua mahasiswa FKM angkatan 2018 dan 2019, yakni Vina Himmatus Sholikhah dan saya sendiri Elsa Pebrianti. Kemudian satu mahasiswa FST 2019, yakni Diah Ayu Mubarokhah,” sebut Elsa Pebrianti.

Elsa menyebutkan bahwa persiapan diskusi dengan teman satu tim dilakukan dengan daring melalui Whatsapp group. Hal ini dilakukan mengingat adanya pandemi Covid 19 yang menuntut segala kegiatan dilakukan di rumah saja. Elsa menjelaskan bahwa lomba KTI yang diusung adalah inovasi di bidang kesehatan yang berkaitan dengan tujuan SDGs. Sehingga Elsa dan kawan-kawan memutuskan untuk mengambil satu penyakit yang marak terjadi di Indonesia dan tercantum dalam tujuan SDGs 2030, yaitu Diabetes Melitus tipe 2.

“Setelah menentukan pokok bahasan luasnya, kami memikirkan inovasi apa yang kira-kira tepat dalam mengatasi DM tipe 2 tersebut. Akhirnya tercetuslah inovasi makanan Pororo Bites,” papar Elsa.

Elsa mengatakan Pororo Bites adalah makanan yang terbuat dari bahan utama porang yang kemudian mereka inovasikan menjadi sebuah snackbar. Elsa turut menambahkan bahwa Pororo Bites tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi penderita DM 2, namun juga dapat dikonsumsi oleh orang sehat. Elsa dan kawan-kawan berambisi bahwa Pororo Bites dapat menjadi makanan inovasi yang bersifat preventif bagi semua kalangan.

Meski begitu, Elsa melanjutkan bahwa dalam proses diskusi yang dilakukan juga tidak selalu berjalan lancar. Hal ini mengingat segala sesuatu dilakukan secara daring dan ada kalanya mereka tidak terkoneksi dalam satu grup Whatsapp karena suatu aktivitas. Sehingga, hambatan yang diperoleh adalah pendapat dari masing-masing anggota tidak dapat ditampung dalam satu waktu.

Pada akhir, Elsa mengatakan bahwa ia dan teman-teman tidak akan berhenti. Mereka akan terus menggali potensi diri dengan mengikuti ajang perlombaan lainnya.

“Sebab selama hidup kita akan belajar tiada henti,” tutup Elsa

 

Penulis : Tunjung Senja Widuri

Leave a Reply